Tommy Soeharto Keluar dari Sarang: Membawa Sejuta Luka?

Ketika Orde Baru berkuasa, Soeharto (Presiden RI Kedua) tak luput dari sorotan negatif masyarakat, terutama menjelang jatuhnya Orde Baru pada dekade 1990-an. Tommy Soeharto, sebagai putra Presiden RI kala itu, juga tak luput dari sorotan minor publik. Setelah lama “hilang” dari kolom pemberitaan media massa, kini  Tommy Soeharto mulai muncul lagi bahan berita media. Bedanya, berita Tommy Soeharto yang muncul di media massa itu tidak terkait langsung dengan aktivitas politik praktis Tommy Soeharto sendiri, melainkan berupa kutipan pernyataan Tommy Soeharto yang dipublikasikan melalui twitter atau facebook. Nah, seperti apakah “isi hati” Tommy Soeharto pada masa kini? Walau sebagai keluarga mantan presiden, mungkinkah Tommy Soeharto ikut membela Presiden RI terbaru saat ini? Berikut kutipan pernyataan Tommy Soeharto yang dipublikasikan melalui twitter atau facebook.

Tommy Soeharto dan Para Pendukungnya
Ketika artikel ini ditulis, jumlah tweet Tommy Soeharto dalam  sudah mencapai 6.087. Jumlah pengikut twitternya mencapai 42.492 akun twitter.  Sedang akun twitter yang diikuti Tommy Soeharto hanya sebanyak 444. Dari ribuan tweet yang dipublikasikan dalam twitternya, cukup banyak yang memuat dialog interaktif dengan publik. Di antara puluhan ribu pengikut twitter Tommy Soeharto, tidak sedikit pula yang mengungkapkan pujian kepada almarhum Soeharto. 

Salah satu conothnya diungkapkan oleh Dicky Candra Tober (‏@DickyCT). "Om @TommySoeharto62  7 thn yg lalu kita kehilangan sosok Pahlawan.Semoga amal & budi baik beliau diterima Allah SWT" papar Dicky Candra Tober dalam twitter @DickyCT.  Dalam tweetnya, Dicky Candra Tober juga menyertakan foto bergambar Soeharto memakai pakaian ala perwira militer. 

Namun, di antara 42 ribu pengikut twitter tommy Soeharto tersebut, banyak juga yang hanya ingin numpang promosi dagang barang maupun promosi jasa. tak aneh jika akun twitter Tommy Soeharto banyak muncul iklan aneka macam. Dalam tweet akun  ,  Tommy Soeharto tampaknya sengaja membuka peluang kepada para pengikutnya untuk promosi. Hanya saja, pengikut twitter yang diberi kesempatan promosi sengaja dibatasi untuk pelaku usaha kecil atau pelaku usaha menengah ke bawah. "Yg mau promosi usaha,kuliner,budidaya,kerajinan,seni,hasil kebun dll yang berhubungan dgn usaha menengah ke bawa silakan saya bantu Retweet," papar Hutomo Mandala Putra dalam @TommySoeharto62 (10 jam yang lalu)   

Apakah sikap pro pelaku usaha menengah ke bawah tersebut sebagai pertanda bahwa Tommy Soeharto juga termasuk tokoh yang merakyat? Silakan konfirmasi sendiri kepada yang bersangkutan melalui twitter Tommy Soeharto. Jawabnya, pasti bisa Saya tebak.  
   
Sikap Politik Tommy Soeharto
Lantas bagaimana sikap Tommy Soeharto terhadap perkembangan politik Indonesia masa kini? Jika menyimak isi tweet dalam akun twitter Tommy Soeharto [  ] nada pernyataannya ternyata tidak jauh beda dengan suara "rakyat kecil" Indonesia masa kini. Artinya, meski sebagai keluarga mantan presiden, Tommy Soeharto tampaknya tidak mau ikut membela Presiden RI terbaru yang sedang berkuasa di Indonesia saat ini. Sebaliknya, ocehan Tommy Soeharto banyak memuat pernyataan yang bernuansa mencibir atau bernada "menyangsikan" kinerja penguasa Indonesia saat ini.

Sebagai contoh bisa disimak dalam snapshoot dari tweet Tommy Soeharto di bawah ini :

Walau tidak pernah aktif muncul dalam pemberitaan media mainstream, Tommy Soeharto aktif mengikuti perkembangan politik Indonesia. Ketika mengikuti berita media tentang kiprah Tim Independen sekitar friksi KPK-Polri, Tommy Soeharto menuliskan tanggapan melalui tweet-nya.   Dan, berita media tentang kiprah Tim Independen tersebut dianggapnya sebagai "Aksi episode film laga lanjutan."

 Selama mengikuti perkembangan berita media, Tommy Soeharto tampaknya sangat santai sambil menikmati makanan kecil kesukaannya. Namun, dalam kesantaiannya itu, Tommy sering melontarkan humor politik yang cukup "menyengat" Seperti ini contohnya isi tweetnya:


Ketika melakukan interaksi dengan para pengikutnya di twitter, Tommy Soeharto tidak jarang mendapatkan keluhan atau pertanyaan dari publik. Salah satu contohnya ada pertanyaan dari pemilik akun twitter @sinyakcom. "Wah.. mau dibawa kemana negeri ini?" tanya @sinyakcom  kepada Tommy Soeharto. 

Apa jawaban Tommy Soeharto? Tanggapan Tommy cukup santai saja. Tapi isinya memang tidak jauh meleset dari realitas yang sedang berkembang saat ini. Seperti ini isinya:

  
Cukup banyak sentilan politik Tommy Soeharto yang terbilang cukup "panas". Dan belakangan ini, Saya sering menikmati sentilannya. Rasanya, menyegarkan juga menikmati pendapat dari beragam orang dengan latar perspektif beraneka-rupa. 


Tommy Soeharto, Caci Maki  dan Risiko Presiden RI 
Yang jelas, kritikan-kritikan pedas seperti yang dilontarkan Tommy Soeharto tersebut setidaknya juga pernah dilontar publik kepada Soeharto pasca jatuhnya Orde Baru. Bahkan, Tommy Soeharto mengaku sudah kenyang dengan segala caci-maki. Sedang risiko menerima aneka caci maki tersebut, tampaknya sudah dipahami benar oleh Tommy Soeharto, sebagai putra Presiden RI.


Dalam akun facebook, Tommy Soeharto telah memaparkan pesan Soeharto tentang risiko berat yang mungkin dihadapi oleh seorang penguasa. Seperti ini isi Impressum yang dipaparkan Tommy Soeharto dalam dalam akun facebooknya.

Kutipan Impressum dari Facebook Tommy Soeharto:
  • Kekuasaan Absolut hanya milik rakyat dan kekuasaan tanpa batas di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan YME" 
  • Sebaik - Baik nya pemimpin adalah pemimpin yang mampu mengayomi masyarakat sendiri sebelum berusaha mengayomi masyarakat negara lain"
  • Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang bersedia mengetahui kekurangannya dalam memimpin..
  • Jabatan kedudukan adalah amanat yang wajib di per tanggung jawab kan pada pemberi amanat (Rakyat) dan Pencipta saat berpulang nanti..
  • Pemimpin yang pantas di pandang sebagai pemimpin adalah pemimpin yang mampu melihat rakyat sebagai pemberi amanat..
  • Kesimpulan nya Pemimpin rakyat itu sebenarnya ada di bawah kekuasaan rakyat karena membawa amanat tugas dari rakyat..
  • Almarhum HMS pernah berkata pada saya di suatu pagi hari : " Tom pemimpin itu bukan penguasa melainkan pembawa kuasa yg di kuasakan rakyat..saat kita salah mengambil tindakan sudah pasti pemberi kuasa akan menegur dengan berbagai cara yang mereka sukai'"
  • Saat kita tidak lagi di harapkan sebagai pembawa kuasa pelaksanaan kepentingan pemberi kuasa kita wajib mematuhi nya legowo..karena kalau kita tetap memaksakan maka kita akan malu Sendiri, karena kita memaksakan yang bukan amanat kita lagi" Mantan pemimpin yang baik sudah pasti akan kembali ke tengah Masyarakat yg pernah di pimpin "Masyarakat pemberi amanah"
  • Mantan pemimpin yang memiliki harga diri itu tidak akan pernah menyalahkan orang lain di ujung kepemimpinan nya". Semua kita kembalikan pada para pemberi amanah kedudukan, biarlah saat2 awal kita tidak menjadi pemimpin lagi mereka mencaci kita karena merasa kita gagal, tapi percayalah seiring waktu mereka akan sadar sendiri, karena saat itu mereka mulai mengingat kesuksesan kita memimpin..karena mereka"Rakyat" mulai merasakan perbedaan kita dengan pembawa amanat mereka yang baru..