Meski upaya perlawanan terhadap kolonial Belanda di Sragen sudah dilakukan Pangeran Mangkubumi sejak 27 Mei 1746, cengkeraman Belanda di Sragen tetap kokoh. Semenatara Pangeran Mangkubumi sudah wafat di Yogyakarta, 24 Maret 1792 pada umur 74 tahun. Bahkan, ada pabrik Belanda yang dibangun di kawasan Sragen pada era 1800-an. Seperti ini foto-fotonya:
Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878) -
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]
Rumah Administrator Perusahaan Kopi Moenggoer di Sragen di Jawa Tengah (1860-1878)
[Kerncollectie Fotografie - Museum Volkenkunde ]
Rumah Asisten residen di Sragen pada tahun 1890
[kroping koleksi KITLV ]
[kroping koleksi KITLV ]
Suikerfabriek Modjo bij Sragen pada 1920 [(KITLV)]
Dalam
catatan sejarah, pabrik gula mulai muncul pada era liberalisme
penjajahan Hindia-Belanda (1870-an). Sedang Pabrik Gula Mojo Sragen
berdiri 1883. Foto di atas adalah kondisi PG Mojo padatahun 1920.
Gaya orang Belanda di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]
Pekerja pribumi di PG Mojo pada tahun 1920. [kroping koleksi KITLV ]
Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ]
Administrateurswoning van tabaks-, indigo- en suikeronderneming Modjo Sragen bij Sragen (1900)
[kroping koleksi KITLV ]
Dasar Hukum Sejarah Kabupaten Sragen
Berdasar hasil
penelitian serta kajian pada fakta sejarah, Hari Jadi Kabupaten Sragen
ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa
Pon, tanggal 27 Mei 1746. Pada tanggal itu, Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I) menancapkan
tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang
berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak,
Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.
Kronologi Sejarah Sragen
Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan
Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda karena dinilai banyak mengintervensi Mataram. Karena itu, bangsawan muda
tersebut keluar dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda hingga terjadi Perang Mangkubumen ( 1746 –
1757 ). Dalam perjuangannya, pasukan Pangeran Mangkubumi bergerak melewati Desa-desa Cemara,
Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian
melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah
Sukowati. Di Desa ini Pangeran Mangkubumi
membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan
pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan Beliau meresmikan namanya
menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat
Pemerintahan.
SERIAL SRAHEN TEMPO DOELOE:
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (1)
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (2)
Kabupaten Sragen Tempo Doeloe (3)
( Sumber : Sejarah dan Hari Jadi Pemerintahan di Kota Sragen, 1987 - http://humas.sragenkab.go.id/?p=358 )