Apa yang kita dapat dari kebahagian?
Kenikmatan? Ah, kebahagiaan itu bukan soal kenikmatan.
Sebab, kebahagiaan belum tentu memberikan kenikmatan.
Kenikmatan itu hanya berhubungan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Kenikmatan? Ah, kebahagiaan itu bukan soal kenikmatan.
Sebab, kebahagiaan belum tentu memberikan kenikmatan.
Kenikmatan itu hanya berhubungan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Lantas, apa dong yang kita dapat dari kebahagian?
Kesenangan? Ah, juga bukan.
Hal yang menyenangkan hati memang bisa menjadi bagian dari kebahagiaan.
Tapi, tidak semua kesenangan akan mampu memberikan kebahagian.
Hanya kesenanan tertetu saja yang mampu memberikan kebahagiaan.
Kesenangan? Ah, juga bukan.
Hal yang menyenangkan hati memang bisa menjadi bagian dari kebahagiaan.
Tapi, tidak semua kesenangan akan mampu memberikan kebahagian.
Hanya kesenanan tertetu saja yang mampu memberikan kebahagiaan.
"Terus, lha piye karepmu kuwi?" temanku jadi balik bertanya. "Tanya kok aneh-aneh. Jangan-jangan kowe iki wis edan. Iyo to, kowe iki edan alias gendeng?" tegas temanku.
"Tdak. Aku tidak edan. Tapi mereka ini lho yang edan," jawabku sambil menunjuk sejumlah foto orang-orang ternama di Indonesia yang terpampang menjadi berita di sebuah koran. "Orang-orang ternama Indonesia inilah yang edan, bukan aku," jelasku sambil menunjuk koran.
Kenapa Orang-orang ternama Indonesia ini edan? Karena mereka bingung memahami kebahagiaan. Mereka itu sesungguhnya bingung bagaimana caranya bisa bahagia.
Apa akibatnya ketika Orang-orang ternama Indonesia ini bingung membangun kebahagiaan? Indonesia ini yang jadi korban. Kenapa demikian? Karena korupsi dan kolusi dijadikan senjata untuk mengejar kebahagiaan yang mereka cari. Mereka pikir, kekuasaan dan jabatan yang mereka beli dengan suap akan mampu membahagiakannya. Mereka pikir, dengan harta korupsinya akan mampu bahagia dengan membeli segala hal yang bisa menyenankan hatinya.
Tapi apa nyatanya? Orang-orang ternama Indonesia ini, tetap gagal bahagia; meski punya jabatan dan harta di sana-sini. Mereka itu masih gagal total meraih kebahagiaan. Mereka masih bingung untuk bahagia.
"Ah, jangan sok tahu ah. Bagaimana kau bisa tahu Orang-orang ternama Indonesia ini gagal bahagia? Jangan ngawur kamu ya.." cibir temanaku.
"Lho, ini tidak ngawur. Indikator mereka tidak bahagia itu sangat jelas kok," jawabku.
"Apa itu indikator tidak bahagia?" tanya temanku.
[kasih tahu gak ya... ]
Posting Komentar
0Komentar