Negeriku

Mana ada negeri sesubur negeriku?
sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya di dunia

dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku

ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku

emas dan perak perhiasan mereka
digali dari tambangku

air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku

Mana ada negeri sekaya negeriku?
majikan-majikan bangsaku
memiliki buruh-buruh mancanegara
brankas-brankas ternama di mana-mana
menyimpan harta-hartaku
negeriku menumbuhkan konglomerat
dan mengikis habis kaum melarat
rata-rata pemimpin negeriku
dan handai taulannya
terkaya di dunia

Mana ada negeri semakmur negeriku
penganggur-penganggur diberi perumahan
gaji dan pensiun setiap bulan
rakyat-rakyat kecil menyumbang
negara tanpa imbalan
rampok-rampok dibri rekomendasi
dengan kop sakti instansi
maling-maling diberi konsesi
tikus dan kucing
dengan asyik berkolusi

(Mustofa Bisri 1414)

KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) yang lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944 ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang.Selain aktif dalam organisasi PBNU dan salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa, Gus Mus juga dikenal sebagai penyair yang banyak menciptakan puisi.
Selain itu, Gus Mus juga dikenal sebagai budayawan dab banyak menulis buku atau kolom dalam media massa. Karya-karyanya yang telah diterbitkan, antara lain, Dasar-dasar Islam (terjemahan, Penerbit Abdillah Putra Kendal, 1401 H), Ensklopedi Ijma' (terjemahan bersama KH. M.A. Sahal Mahfudh, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1987),  Antalogi Puisi (Prima Pustaka Yogya, 1993), Mutiara-mutiara Benjol (Lembaga Studi Filsafat Islam Yogya, 1994), Rubaiyat Angin dan Rumput (Majalah Humor dan PT. Matra Media, Cetakan II, Jakarta, 1995), Pahlawan dan Tikus (kumpulan pusisi, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996), 
Tags: