Candi Borobudur Era Kolonial Belanda, Era Soekarno, Hingga Era Soeharto

0
Candi Borobudur adalah Candi Buddha terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Candi ini mulai dibangun pada masa pemerintahan raja-raja Wangsa Sanjaya sekitar tahun 780 Masehi. Pembangunan candi baru selesai tahun 830 masehi masa pemerintahan Raja Samaratungga. Arsitek Candi Borobudur bernama Gunadharma.

Menurut Van Bemmelen dalam buku "The Geology of Indonesia", piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah mengubur Borobudur hingga candi ini lenyap dari sejarah. Namun ada pula yang berpendapat Candi Borobudur rusak akibat peperangan antar kerajaan. Berdasar Prasasti Pucangan, terjadi bencana besar pada tahun 1006 akibat serangan Raja Wurawari terhadap Kerajaan Mataram Hindu. Di sisi lain, pada awal abad ke-15 komunitas Islam di Jawa Tengah berkembang sangat pesat.

Kemudian, pada tahun 1814 reruntuhan Candi Borobudur ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Theodoor van Erp memimpin pemugaran candi mulai tahun 1907 hingga tahun 1911. Dalam pemugaran ini, Theodoor van Erp bisa mendirikan lagi Candi Borobudur hingga ke stupa di pusat candi. Sejak 1911, Candi Borobudur jadi tempat wisata.

Pada tahun 1956, UNESCO mengirimkan ahli asal Belgia, Dr Coreman, untuk melakukan pemeriksaan terhadap Candi Borobudur. Atas pemintaan UNESCO, melakukan restorasi Candi Boroburu hingga tahun 1965. Pemugaran Candi Borobudur berikutnya dilakukan lagi pada tahun 1973 hingga 1983. Usai pemugaran, Presiden Soeharto membuka Candi Borobudur untuk tempat wisata. Pada pada tahun 1991, Candi Borobudur dimasukkan dalam daftar warisan dunia (world heritage list) nomor 582 oleh UNESCO.





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)