*PUISI SUTRISNO BUDIHARTO
Panggung teater,
sanggar lukis,
maupun syair puisi,
rasanya bagai museum budi pekerti.
Rumah-rumah ibadah,
juga doa-doanya,
bagai saputangan air mata.
Sedang palu majelis hakim,
serasa tembang pelipurlara saja.
Dan, kursi-kursi para petinggi itu...
tetap saja seperti medan perang,
yang selalu disiram jerit tangis Indonesia.
Oh... Indonesiaku
di manakah kamu?
***
[TIM Jakarta, Juli 2012]
sanggar lukis,
maupun syair puisi,
rasanya bagai museum budi pekerti.
Rumah-rumah ibadah,
juga doa-doanya,
bagai saputangan air mata.
Sedang palu majelis hakim,
serasa tembang pelipurlara saja.
Dan, kursi-kursi para petinggi itu...
tetap saja seperti medan perang,
yang selalu disiram jerit tangis Indonesia.
Oh... Indonesiaku
di manakah kamu?
***
[TIM Jakarta, Juli 2012]