Aku adalah aku,
bukan Superman atau Robinhood,
bukan pula pahlawan dalam roman-roman.
Aku adalah aku
setitik roh yang dilahirkan di lingkaran rahasia
di antara puing-puing manusia dan dunia.
di antara hutan-hutan yang kehabisan pohon,
di antara desa-desa yang kehabisan sawah,
di antara kota-kota yang kehabisan manusia,
di antara istana-istana yang kehabisan cinta.
Aku adalah aku
setitik roh yang selalu berpacu dalam fatamorgana dunia
dikejar mesin-mesin produksi
diburu target-taget tuan penghamba laba
digerus kepalsuan dan cinta basa-basi
Aku adalah aku
setitik roh yang kehabisan tawa dan air mata.
Nyanyianku adalah rasa lapar di mana-mana
yang digusur mesin-mesin uang dan kekuasaan
Dan musikku adalah tangis di mana-mana
yang tak pernah terdengar di jendela-jendela istana.
Aku adalah aku
setitik roh yang tak pernah kehabisan nafas dan usia.
Dan aku harus terus berpacu di lingkaran waktu dan lautan rahasia,
meski darah telah mengering,
meski raga telah bekalang tanah.
Central Java, 1990-2008