Gerakan Indonesia Waras Tolak Hak Angket DPR: Buanglah Koruptor pada Tempatnya!

Gerakan "Indonesia Waras" yang dimotori para seniman, budayawan, aktivis antikorupsi dan masyarakat pembenci koruptor mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (15/6). Dalam aksi ini mereka menyatakan menolak hak angket yang digulirkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap KPK . "Buanglah koruptor pada tempatnya," tegas Koordinator Indonesia Waras, Sys Ns.

Sys Ns menegaskan, aksi ini untuk menggalang dan menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia mulai dari mahasiswa, seniman, budayawan, buruh tani, nelayan, hingga pengusaha dan kaum profesional untuk secara tegas melawan angket DPR. "Kami berdiri di depan KPK, karena bagi kami semua hanya ada dua pilihan, berkawan atau melawan koruptor. Dan kami berdiri di depan KPK ini untuk bersama-sama melawan koruptor," tegas Sys Ns.


Dalam aksi tersebut, massa mendatangi KPK dengan mengenakan atribut serba merah-putih dan membubuhkan sebagai pernyataan sikap dalam spanduk sepanjang sekitar 10 meter. Sejumlah seniman dan budayawan yang tampak hadir antara lain adalah Roy Marten, Jajang C Noer, Arswendo dan Harry Tjahjono.

Sys Ns, selaku Koordinator Indonesia Waras, menyatakan, DPR telah memaksakan kehendak dengan membentuk Pansus Hak Angket. Keputusan DPR ini sama dengan menghina akal sehat rakyat sebagai pemegang kedaulatan yang sah. Disebutkan,  berdasar Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), penggunaan hak angket seharusnya ditujukan kepada eksekutif (pemerintah), bukan kepada penegak hukum seperti KPK. Hak angket yang kini bergulir di DPR dinilai tidak memenuhi syarat-syarat aturan hukum. Apalagi, masih ada fraksi yang menolak dan tidak mengirimkan wakilnya ke Pansus Hak Angket.

Untuk itu, Indonesia Waras menilai pengguliran hak angket hanya modus anggota DPR untuk melemahkan KPK."Kami waras, sehingga kami mengerti bahwa angket hanyalah kedok dan alat bagi kalian untuk membungkam bahkan membunuh KPK agar kalian dan seluruh kroni selamat dan berpesta pora setelah menjarah uang rakyat selama bertahun-tahun," papar Sys Ns seperti dilansir beritasatu.com.

Anggota KPK menerima kedatangan Gerakan Indonesia Waras (Foto facebook Beny Wijayanto)

Beny Wijayanto salah seorang peserta Gerakan Indonesia Waras juga membebarkan isi Maklumat Budaya Tolak Angket KPK yang diserukan dalam gerakan tersebut. "Kami – Rakyat Indonesia, yang tidak mewakilkan diri, dengan ini menyatakan Penolakan Hak Angket DPR RI atas KPK. Karena kami memilih tetap waras!"

Foto facebook Beny Wijayanto
Tags: