Organisasi Daulah Islamiyah yang populer dengan nama Islamic State Of
Iraq and Syria (ISIS) mengklaim legitimasi Al Qur’an dan Hadits yang
pemahamannya banyak berseberngan dengan mayoritas Islam.
Sejak awal sejarah didirikannya, ISIS mengklaim paling benar ihwal
pemahaman Agama. Sehingga siapapun yang menentangnya maka akan dianggap
sebagai musuh. Sekalipun dari kalangan Muslim, jika berbeda pendapatnya
akan dibunuh.
Warga Inndonesia tidak sedikit jadi pendukung ISIS hingga rela berjihad sampai mati. Namun banyak juga yang kecewa setelah mengetahui kondisi yang sebenarnya. Muhammad Najih Arromadoni, alumnus Universitas Ahmad Kuftaro Damaskus yang juga Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyamy) membongkar masalah ini dalam dialog.
Posting Komentar
0Komentar