Dalam catatan sejarah, Gunung Kelud yang memiliki ketinggian 1,731 meter
ini diperkirakan sudah meletus lebih dari 30 kali. Sejak abad ke-15,
Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah
sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada
tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun
1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin
menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat
meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei[5]), 1951, 1966, dan 1990. Pola ini
membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung
ini. Memasuki abad ke-21, gunung ini erupsi pada tahun 2007, 2010, dan
2014. Perubahan frekuensi ini terjadi akibat terbentuknya sumbat lava di
mulut kawah gunung.
Foto danau kawah dari Gunung Kelud di Jawa Timur, pernah dipamerkan di Paris dalam acara World Expo 1878. Foto yang diperkirakan diproduksi tahun 1860-1878 tersebut merupakan koleksi Kern Fotografi Collection, Museum Volkenkunde. Sedang fotografernya adalah Alexis Davids:
Titel:
|
Het kratermeer
van de vulkaan Kloet op Oost-Java
|
Wereldtentoonstelling
1878 in Parijs
"Togt naar
het Kloet gebergte"
|
|
Maker:
|
|
Trefwoord:
|
|
Verv.jaar:
|
1860-1878
|
Verv.plaats:
|
Kelud,
Indonesië
|
Techniek:
|
|
Object:
|
|
Afmeting:
|
Drager: 31,5 ×
42,9 cm — Afbeelding: 15,9 × 24 cm
|
Bron:
|
[A38-32],
Kerncollectie Fotografie, Museum Volkenkunde
|
Copyright:
|
Voor meer
informatie: Museum Volkenkunde
|
Foto karya Alexis Davids yang dipamerkan di Paris dalam acara World Expo 1878 bukan satu saja, tapi masih ada beberapa foto lainnya, seperti yang tambak dalam gambar di bawah ini.
Lahar dari Gunung Kelud
(De Lahar in het Kloetgebergte op Oost-Java)
(De Lahar in het Kloetgebergte op Oost-Java)
Kawah Gunung Kelud dari Timur Laut.
(De noordoostelijke kraterrand van de vulkaan Kloet op Oost-Java)
Bibir kawah Gunung Kelud dari arah Tenggara
(De zuidoostelijke kraterrand van de vulkaan de Kloet op Oost-Java)