Manuver Gatot Nurmantyo Demi Jadi Capres


Ada berita menarik dari rmol.co. Judulnya "Manuver Panglima TNI Modal Pencitraan Pilpres". Berita ini dipublikasikan pada Minggu, 11 Juni 2017 pukul 05:15:00 WIB. Dalam lead berita disebutkan bahwa aktivitas politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang kian terlihat agresif dinilai terkait kepentingan pemilihan presiden 2019. Waw-wah... ada yang ngebet mau jadi presiden rupanya.


Seperti ini kutipan berita selengkapnya (link):

RMOL. Aktivitas politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang kian terlihat agresif dinilai terkait kepentingan pemilihan presiden 2019.


"Panglima TNI sepertinya ingin menjadi kandidat," kata Peneliti The Political Literacy Institute Adi Prayitno  kepada wartawan, Sabtu (10/6).
Menurut pengamatan Adi, dalam sejumlah agenda kegiatan, seperti seminar kebangsaan yang dilakukan kampus, organisasi masyarakat, termasuk partai politik, misalnya, Gatot terlihat agresif.
"Tak berlebihan kiranya jika agresifitas Gatot ini dibaca sebagai upaya memoles citra untuk mendulang insentif elektoral di pilpres mendatang," kata Adi.

"Tak ada asap jika tak ada api. Begitulah pepatah yang pas utk menggambarkan gerilya politik Gatot saat ini. Tak mungkin aktif blusukan jika tak ada maksud nyapres," tambah Adi.


Namun manuver panglima Gatot ini sebut Adi, mendapat banyak sorotan negatif terutama menyangkut posisinya sebagai Panglima TNI. Selain itu publik masih trauma dengan keterlibatan TNI dalam politik yang melahirkan praktik politik yang represif dan otoriter.

Agresivitas Gatot untuk mengisi bursa Pemili 2019 juga ditengarai menjadi penyebab Panglima mengumbar kasus korupsi Helikopter AW-101, termasuk memberikan tekanan kepada Angkatan Udara. Upaya ini dinilai sekadar pencitraan.

Dalam konteks pencitraan tersebut, muncul spekulasi bahwa Gatot sengaja membongkar beberapa kasus diantaranya tentang korupsi di tubuh TNI ini justru dapat mempermalukan Instutusi TNI karena tampak ada persaingan di internal TNI yang dikhawatirkan mengganggu profesionalisme matra.

"Spekulasi lain, ada persaingan atau kepentingan salah satu institusi TNI terkait suksesi orang nomer satu di tubuh TNI," demikian Adi.(san)



Pendapat Peneliti The Political Literacy Institute Adi Prayitno itu memang cukup masuk nalar jika dikaitkan dengan pemberitaan-pemberitan tentang Gatot yang makin marak belakangan ini. Tapi benarkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berambisi ingin jadi presiden? Sampai sejauh ini belum ada pernyataan resmi soal ini dari Gatot Nurmantyo. 

Kalau ingin jadi presiden, Saya kira hampir tiap orang punya keinginan untuk jadi presiden. Saat anak-anak pun, bila ditanya apa cita-citanya, pasti tidak sedikit yang ingin jadi presiden. Persoalannya jadi lain jika hal ini ditanyakan kepada seorang jendral, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Jika hal ini ditanykan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Saya berani yakin tidak akan dijawab dengan blak-blakan, meski dalam hatinya ada niatan ingin maju sebagai calon presiden.

Tapi kalau melihat dinamika politik dewasa ini pendapat Peneliti The Political Literacy Institute Adi Prayitno patut untuk dibenarkan bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tampaknya memang sedang meniti jalan ke arah rumah jabatan RI 1. Boleh jadi publik hanya tinggal menunggu waktu saja, kapan akan ada pernyataan resmi soal ini. Yang jadi soal adalah, pantaskah Gatot Nurmantyo menjadi Presiden RI?