Presiden Awali Penulisan Al-Quran Raksasa di Ponpes Al Asy’ariyyah Wonosobo

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Asy’ariyyah Wonosobo pada Ramadan 1438 H ini meninggalkan kenangan menarik. Kenapa? Pada Jumat malam 16 Juni 2017 itu Presiden bukan hanya ikut tarawih bersama santri setempat, tapi juga ikut mengawali proses pembuataan Al-Quran Akbar (raksasa) berukuran panjang 200 cm x lebar 150 cm.

Sebagai awal pembuataan Al-Quran Akbar ini ditandai dengan penulisan huruf "ﺏ" yang dilakukan Presiden. Huruf "ﺏ" tersebut merupakan bagian awal dari kata Basmallah yang menjadi pembuka Al-Quran Akbar. Sedang penulisan selanjutnya akan diselesaikan oleh Hayatuddin, selaku penulis Al-Quran Akbar.

Presiden mengawali pembuataan Al-Quran Akbar (foto Biro Pers Satpres)

Apa yang istimewa dari Al-Quran Akbar? Spesifikasi Al-Qur’an Akbar bukan pada besarnya ukuran saja, tapi ada hal lain lagi yang menarik. Antara lain,  menggunakan kertas HVS pesanan khusus, tebal Al-Qur’an Akbar adalah 315 lembar atau 25 cm, beratnya 315 kg. Lama proses penulisan selama 24 bulan (2 tahun).

Ornamer dari Al-Quran Akbar ini adalah Anas Makruf dan jenis tulisan yang digunakan Khot Naskhi untuk isi Al-Qur’an serta Khot Tsuluts untuk nama-nama surat. Metode Penulisan Al-Quran Akbar ini dengan menggunakan alat tulis tradisional berupa bambu yang diruncingkan, dan penulis selalu dalam keadaan suci dan berpuasa. Sedang daya tahan Al-Qur’an Akbar diperkirakan sekitar 150 tahun.

Seperti diketahui dalam beberapa hari terakhir Presiden melakukan rangkaian kunjungan kerja keliling daerah Jawa Tengah. Kunjungan diawali dari Cilacap, kemudia dilanjut ke beberapa daerah Banyumas. Di Wonosobo, Presiden mampir ke Ponpes Al Asy’ariyyah untuk mengikuti salat Isya dan Tarawih bersama ribuan santri. Kedatangan Presiden tersebut disambut baik oleh pimpinan pondok pesantren KH Abdurrohman Asy'ariy.

Sejumlah pejabat ikut hadir mendampingi Presiden, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Usai salat berjamaah, Kepala Negara mengapresiasi sambutan hangat dari para santri Ponpes yang berlokasi di Kalibeber, Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat khususnya para santri untuk mensyukuri segala anugerah yang telah diberikan Allah SWT. Salah satunya adalah dengan menghargai keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa yang dimiliki Indonesia.

"Saya ingin ingatkan bahwa negara kita Indonesia adalah negara besar, negara besar. Kita tahu semuanya bahwa kita memiliki 17 ribu pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku yang beragam, serta miliki 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda," ungkapnya.

Selain itu, Presiden juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu pemerintah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mengingat sekarang ini banyak sekali ujaran kebencian yang disampaikan masyarakat di media sosial.(***)
Tags: